Teka-Teki Mata Air di Candi Penataran yang Tak Pernah Surut

RadarBlitar.com – Saat berkunjung ke Blitar, lebih baik luangkan waktu untuk mampir ke wisata sejarah Candi Penataran. Destinasi wisata ini berlokasi di Desa Penataran, Nglegok, Kabupaten Blitar. Tempatnya berada tepat 450 meter di atas permukaan laut di kaki Gunung Kelud.

Candi ini merupakan kompleks candi terbesar di Jawa Timur. Kawasan Candi Penataran memiliki mata air yang tidak pernah kering, lho.

Patirtan Candi Penataran tersebut terlelak di bagian belakang dan sebelah kanan Candi Palah atau area candi utama. Air kolamnya sangat jernih dan banyak yang percaya kolam ini bertuah bagi para pengunjungnya.

Ketika kamu berkunjung ke area tersebut, kamu akan melihat pijakan kaki berundak dari batu andesit yang tersusun rapi. Setelah itu, kamu akan terbawa ke bawah menuju sebuah kolam dengan lebar 1 meter dan panjang 2 meter.

Kolam tersebut memiliki kedalaman kurang lebih 175 cm. Mata air ini memang tidak pernah kering dari zaman dulu sampai sekarang ini. Menurut ketua pemandu wisata yang berada di Blitar, mata air tersebut mengandung banyak mitos yangsudah beredar luas di kalangan masyarakat Blitar.

Mata air ini sudah ada sejak Candi Penataran ada. Awalnya, tempat tersebut menjadi area untuk mengambil air suci ketika akan melakukan upacara dewa gunung. Jadi, mata air ini bukanlah tempat ratu maupun raja membersihkan dirinya.

Hal yang menakjubkan dari mata air ini adalah meskipun telah ada sejak beribu –ribu tahun lalu dan terkena musim kemarau, airnya tidak pernah surut sedikit pun.

Mitos Mata Air Candi Penataran

mitos mata air candi penataran

Mitos yang saat ini masih melekat pada air suci ini adalah dulu ada tulang belulang ikan lele yang terpercaya bisa mengabulkan permintaan apa saja, memberikan manfaat awet muda, dan mampu memberikan kekayaan.

Meskipun sudah tidak tampak lagi adanya tulang belulang di dalam mata air tersebut. Akan tetapi, mata air ini menjadi tempat tinggal bagi para lele yang memiliki ukuran sangat besar.

Jadi, meskipun ikan yang hidup sekarang bukanlah habitat aslinya, akan tetapi tidak ada seorang pun yang berani mengambil apalagi memasak ikan di mata air tersebut. Hal ini karena area Patirta Candi Penataran ini masih terpercaya sebagai tempat suci di Candi Palah.

Mitos tersebut tidak membuat masyarakat enggan datang, justru banyak orang yang penasaran dan datang berkunjung ke Kompleks Candi Penataran. Para pengunjung biasanya membasuh wajah atau hanya ingin sekadar melempar koin ke mata air tersebut.

Kamu tidak perlu khawatir ketika ingin membasuh wajah di mata air ini. Air dalam patirta ini sangat jernih dan tidak mengeluarkan bau sedikit pun. Kamu juga bisa mencoba melempar uang koin ke dalam kolam.

Banyak orang yang percaya bahwa dengan melempar koin, maka permintaan atau harapannya akan segera tercapai. Namun, jika saat melempar dan koin tidak masuk ke dalam, tidak perlu bersedih. Hal tersebut berarti permintaanmu perlu kamu perjuangkan lebih keras lagi agar harapan yang ingin kamu gapai bisa terwujud.

Karena adanya mitos yang beredar luas tersebut. Tidak hanya membasuh wajah dan melemparkan koin ke dalam mata air, terdapat beberapa pengunjung yang juga membawa airnya pulang untuk mereka percikan pada barang dagangan agar semakin laris.

Bahkan, ada juga pengunjung yang membawanya pulang karena menyakini bahwa air tersebut dapat mengobati berbagai penyakit.

Meskipun seperti itu, ingat ya sobat bahwa ini hanyalah mitos yang masih ada di lingkungan Candi Penataran. Jangan lupa bahwa hal yang berhubungan dengan hidup merupakan rahasia Sang Pencipta.

Jika kamu penasaran dengan Patirta Candi Penataran, yuk kunjungi wisata sejarah yang ikonik di Blitar ini bersama rekan maupun kerabat! Ada wisata di Blitar lainnya yang tak kalah seru, lho. Selamat berlibur!

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *