Penanganan Stroke yang Perlu Diketahui

Penanganan Stroke

Stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi saat aliran darah ke otak terputus, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada otak dan menyebabkan gangguan fungsi tubuh, seperti lumpuh, sulit bicara, atau kehilangan memori. Mari bahas lebih lengkap tentang cara penanganan stroke dan langkah-langkah menuju pemulihan yang bisa dilakukan di rumah sakit stroke.

Cara Penanganan Stroke

Jika Anda mencurigai seseorang terkena stroke, segera periksa gejalanya dengan tes FAST:

  • F (Face) – Wajah menurun sebelah saat tersenyum
  • A (Arms) – Salah satu tangan sulit diangkat
  • S (Speech) – Bicara cadel atau sulit dimengerti
  • T (Time) – Segera ke rumah sakit

Obat-Obatan

Untuk stroke iskemik (penyumbatan), Anda dapat menggunakan obat-obatan seperti:

  • Trombolitik (pengencer bekuan darah), seperti tPA, diberikan dalam waktu maksimal 3-4,5 jam setelah gejala muncul.
  • Antiplatelet seperti aspirin untuk mencegah penggumpalan darah.
  • Obat tekanan darah dan kolesterol untuk mencegah stroke lanjutan.

Untuk stroke hemoragik (perdarahan), obat-obatannya dapat berupa:

  • Obat untuk menurunkan tekanan darah dan mengontrol pembengkakan otak.
  • Jika perdarahan disebabkan oleh pengencer darah, dokter akan memberi penawar untuk menghentikan efeknya.

Terapi Fisik dan Mental

Setelah fase akut terlewati, pasien membutuhkan rehabilitasi jangka panjang untuk memulihkan kemampuan motorik dan kognitif.

Jenis-jenis terapi stroke meliputi:

  • Fisioterapi: Melatih kekuatan dan koordinasi otot, terutama bila terjadi kelumpuhan di salah satu sisi tubuh.
  • Terapi okupasi: Membantu pasien belajar kembali aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, atau menulis.
  • Terapi bicara dan bahasa (speech therapy): Membantu pasien yang mengalami gangguan berbicara atau menelan.
  • Terapi psikologis: Mengatasi depresi, kecemasan, atau stres pasca-stroke.

Rehabilitasi ini biasanya dimulai sejak pasien masih dirawat di rumah sakit, lalu berlanjut ke klinik fisioterapi atau bahkan dilakukan di rumah dengan pendampingan ahli.

Operasi

Pada beberapa kasus, tindakan bedah diperlukan. Operasi ini biasanya dilakukan di rumah sakit yang dilengkapi dengan ruang operasi khusus neurologi dan tim bedah saraf. Beberapa prosedur operasinya meliputi:

  • pengangkatan pembekuan darah besar (trombektomi),
  • pengurangan tekanan akibat pembengkakan otak, juga
  • perbaikan pembuluh darah yang pecah atau melemah (aneurisma).

Dengan deteksi dini, penanganan cepat di rumah sakit stroke, dan komitmen menjalani rehabilitasi, banyak pasien yang bisa kembali berjalan, berbicara, bahkan bekerja seperti biasa. Jangan tunda jika ada tanda-tanda stroke. Pilihlah rumah sakit dengan fasilitas penanganan stroke lengkap, tim dokter spesialis saraf, ICU neurologi, dan layanan fisioterapi terpadu untuk hasil pemulihan yang maksimal.

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *